Semua Tentang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)

Pengantar

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) memainkan peran penting dalam memperkuat perekonomian Indonesia dengan mendorong penggunaan produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor. Saat ini, batas minimal TKDN yang ditetapkan adalah 25 persen, dengan syarat BMP (Bobot Manfaat Perusahaan) minimal 40 persen. Penerapan TKDN dalam proses pengadaan barang dan jasa untuk pemberdayaan industri domestik merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mendorong P3DN (Penggunaan Produk Dalam Negeri).

Dasar Hukum

1. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri

2. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 34 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Modul Surya

Pengertian

Tingkat Komponen Dalam Negeri yang selanjutnya disingkat TKDN adalah besaran kandungan dalam negeri pada barang, jasa, serta gabungan barang dan jasa.

Sertifikat TKDN yang selanjutnya disebut Sertifikat adalah bukti perolehan nilai TKDN berdasarkan ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

TKDN adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar kandungan lokal dalam sebuah produk atau layanan. Perannya krusial dalam mendukung rantai pasok nasional. Penerapan TKDN sangat berpengaruh terhadap pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.

Tujuan TKDN

Berikut ini merupakan beberapa tujuan dari TKDN :

1. Memberdayakan industri dalam negeri agar lebih kuat dan kompetitif.

2. Mendorong penggunaan produk dalam negeri.

3. Mendukung pertumbuhan industri lokal.

4. Mengurangi ketergantungan pada impor.

5. Menciptakan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan di Indonesia.

Manfaat TKDN

Berikut ini manfaat dari penerapan TKDN :

1. Menghemat devisa negara

TKDN mengurangi impor, sehingga cadangan devisa negara tetap terjaga.

2. Meningkatkan pemasukan PPh

Produk lokal yang meningkat akan memperbesar penerimaan pajak penghasilan.

3. Meningkatkan lapangan kerja

Produksi lokal yang meningkat lewat TKDN membuka lebih banyak peluang kerja.

4. Mendukung ekonomi dalam negeri

TKDN memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan menggerakkan sektor lokal.

5. Mendorong rasa bangga terhadap produk lokal

TKDN menumbuhkan kepercayaan dan kebanggaan masyarakat pada produk buatan Indonesia.

Jenis Perhitungan TKDN

Berikut ini 3 jenis perhitungan untuk TKDN :

1. Perhitungan TKDN pada Barang

TKDN barang menghitung persentase kandungan lokal dari material, tenaga kerja, serta alat produksi. Setiap jenis barang dengan proses dan bahan berbeda harus dihitung secara terpisah.

2. Perhitungan TKDN pada Jasa

TKDN jasa mencakup asal tenaga kerja, peralatan, fasilitas, dan jasa penunjang. Seluruh biaya dihitung hingga lokasi pengerjaan.

3. Perhitungan TKDN pada Barang dan Jasa

Merupakan gabungan dari perhitungan barang dan jasa, meliputi bahan, alat, tenaga kerja, serta jasa konstruksi dan fasilitas. Makin banyak komponen lokal, makin tinggi nilai TKDN-nya.

Sektor Prioritas dalam Penetapan TKDN

Berikut ini sektor-sektor prioritas pemerintah dalam penetapan TKDN :

1. Industri alat-alat kesehatan dengan nilai prioritas : >60%

2. Industri alat-alat atau mesin pertanian, dengan nilai prioritas : >43%

3. Industri peralatan minyak dan gas, dengan nilai prioritas : >24-40%

4. Industri listrik nasional, dengan nilai prioritasV: >40%

5. Industri pembangkit listrik, dengan nilai prioritas : >30-70%

6. Industri gardu induk, dengan nilai prioritas : >17-65%

Perhitungan TKDN

% TKDN Barang = Biaya Produksi - Biaya Komponen Luar Negeri : Biaya Produksi x 100%
% TKDN Barang = Biaya Komponen Dalam Negeri : Biaya Produksi x 100%

TKDN barang dihitung berdasarkan perbandingan antara harga barang jadi dikurangi harga komponen luar negeri terhadap harga barang jadi. Harga barang jadi ini merupakan biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi barang.

Biaya produksi tersebut meliputi :

1. Biaya untuk bahan (material) langsung.

2. Biaya tenaga kerja langsung.

3. Biaya tidak langsung pabrik (factory overhead).

Tidak termasuk keuntungan, biaya tidak langsung perusahaan (company overhead), dan Pajak Keluaran.

Syarat Pendaftaran TKDN

Berikut syarat bagi Perusahaan Untuk Mendapatkan Sertifikat TKDN :

1. Memiliki Akta Pendirian Mempunyai.

2. Struktur organisasi produksi.

3. Pembelian bahan baku Daftar alat/peralatan.

4. Gambar kerja produksi.

5. Laporan hasil produksi setahun terakhir.

6. Sertifikat ISO 9001 Jumlah dan daftar jabatan tenaga kerja.

7. Denah area produksi Proses produksi.

8. Alur kerja produksi.

9. Brosur /katalog produk.

Cara Pendaftaran TKDN

Berikut cara untuk mendapatkan sertifikat TKDN :

1. Pendaftaran Akun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

2. Login ke akun SIINas yang telah dibuat.

3. Masuk ke dalam fitur e-services.

4. Kemudian pilih sertifikasi/verifikasi industri atau TKDN industri kecil (IK).

5. Selanjutnya unggah dokumen persyaratan.

6. Pilih lembaga verifikasi independen yang diinginkan untuk melakukan penghitungan besaran nilai TKDN.

7.  Lakukan penghitungan mandiri (self-assessment) besaran nilai TKDN dengan pendampingan dari LVI.

8. Hasil dari penghitungan mandiri tersebut kemudian diverifikasi besarannya oleh tim dari LVI melalui kunjungan langsung ke lapangan.

9. Jika sudah, hasil dari verifikasi lapangan tersebut kemudian direview dan dilakukan pengecekan terhadap kesesuaian dokumennya oleh Pusat P3DN Kementerian Perindustrian.

10. Bila sudah sesuai, maka sertifikat TKDN dapat diterbitkan dan ditandatangani oleh Kepala Pusat P3DN.

Kelebihan TKDN IK

Dalam memfasilitasi pelaku industri kecil untuk mengajukan permohonan sertifikat TKDN untuk Industri Kecil (IK) berikut kelebihan yang dapat diperoleh :

1. Dapat menghitung nilai TKDN tanpa biaya sertifikasi yang dibebankan kepada mereka.

2. Pelaksanaan verifikasi hanya dalam waktu lima hari kerja.

3. Semua proses dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) secara daring.

4. Sertifikat TKDN IK ini berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang satu kali untuk dua tahun.

Prosesnya dipermudah dan tidak dipungut biaya agar semakin banyak industri kecil yang bisa ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, menjadi prioritas untuk dibeli, serta mendapatkan preferensi harga.

Penutup

TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) adalah besaran kandungan lokal dalam barang, jasa, atau gabungan keduanya, dan berperan penting dalam memperkuat industri nasional.

Verifikasi TKDN adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang/ jasa untuk pencocokan capaian TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia barang/ jasa dengan data-data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha penyedia barang/ jasa.

Selain dapat dilakukan pada proses pabrikasi/ produksi suatu barang/ jasa, penilaian capaian TKDN dapat dilakukan pada kegiatan atan lelang, monitoring dan post audit terhadap proyek-proyek di Indonesia terutama proyek yang dibiayai pemerintah.

FAQ

1. Apa saja yang akan diverifikasi oleh surveyor?

Proses produksi, mesin yang digunakan, tenaga kerja (langsung dan tidak langsung), biaya tidak langsung pabrik (penggunaan listrik, gas, telepon), dan lain-lain.

2. Bagaimana prosedur perpanjangan sertifikat TKDN jika masa berlakunya telah habis?

Prosedur perpanjangan sama dengan pada saat pengajuan awal.

3. Apakah benar bahwa biaya sertifikasi TKDN ditanggung oleh Kementerian Perindustrian?

Kementerian Perindustrian telah menyiapkan APBN untuk membantu perusahaan dalam memperoleh sertifikasi TKDN secara gratis. Pada tahun 2012, Kementerian Perindustrian telah menunjuk PT. Surveyor Indonesia sebagai pelaksana kegiatan ini.

Penulis

Lia Astuti Ningsih

Lia adalah Staff Konsultan di Infiniti. Memiliki pengalaman dalam mengurus perizinan-perizinan berusaha di Indonesia. Lia bertanggung jawab atas memberikan saran, rekomendasi dan solusi untuk memenuhi segala kebutuhan klien.

Ketentuan Pengutipan Website

Apabila kamu ingin mengutip tulisan dari Infiniti kamu bisa atribut penulisan sumber dengan format dibawah ini:

---

⬇️ ⬇️ Copy paste ⬇️ ⬇️

Lia Astuti Ningsih. "Semua Tentang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)". Infiniti Blog [tanggal kamu akses]. https://infiniti.id/blog/legal/semua-tentang-tkdn